Review Film Parasite, Drama Kebohongan Keluarga

Review Film Parasite, Drama Kebohongan Keluarga – Film Parasite ini merupakan film Korea awal yang aku melihat di bioskop. Umumnya sih aku lumayan puas nonton film korea lewat layanan film streaming.

Review Film Parasite, Drama Kebohongan Keluarga

wishmeawaydoc – Tetapi spesial buat film yang satu ini, aku bela- belain deh nonton ke bioskop seorang diri. Iya seorang diri, soalnya memang tidak terdapat sahabat yang ingin diajakin nonton. Hiks.. pilu.

Dikutip dari ibusegalatau, Apalagi suami aja enggan turut nonton durasi ketahui film yang lagi aku bidik ini nyatanya film Korea. Ingin ngajak anak, lebih tidak bisa jadi lagi. Kan belum lumayan baya. Betul sudahlah, nonton sendiri juga tidak apa. Mana ni film hanya diputar dibioskop jaringan CGV serta Cinemaxx yang jaraknya dari rumah aku cukup jauuuhhh.

Ketetapan aku memilah Parasite buat pengalaman awal nonton di bioskop seorang diri, nyatanya tidak salah. Film ini ikrar mati kereeennnya tidak ketulungan. Saking kerennya, sedemikian itu filmnya berakhir, aku jadi pengin langsung berdiri serta berikan applause. Sumpaaaah baik amat sangat.

Awal mulanya aku tidak ngerti ingin masukin Parasite ke jenis film apa. Thriller kenapa betul tidak sangat cocok, lawakan pula kenapa ngenes ini filmnya. Jenis drama pula rasanya kurang cocok, walaupun aku luang berderai air mata durasi menontonnya. Kemudian sebab sebagian komentator film mengatakan Parasite ini selaku tragicomedy film, betul aku ngikut sajalah.

Baca juga : Review Film Sang Pencerah

Film Parasite memanglah bukan film uang kecil. Film besutan sutradara Bong Joon Ho ini merupakan film yang memenangkan Palme d’ Or. Suatu penghargaan paling tinggi dalam pertandingan Cannes Film Pergelaran 2019. Juga, aktornya juga pula bukan bukan player kategori B yang memiliki akting standar. Seluruh castnya populer dengan mutu akting yang memanglah jauh diatas pada umumnya.

Sinopsis Parasite( Spoiler Alert!)

Dengan kepala karangan korea” Gisaengchung”, film ini dibuka dengan segmen keluarga Kim Ki Taek( Song Kang Ho) yang hidup di kondominium kecil separuh basement. Jika yang senang nonton drama korea ataupun baca novel korea bisa jadi mengerti nih kondominium separuh basement. Iya, aku menyebutnya separuh basement sebab memanglah posisi unitnya terdapat di basement, umumnya terdapat jendela separuh dimensi wajar buat jendela. Jika merujuk pada narasi- narasi di novel sih, kondominium ini tercantum kondominium dengan bayaran carter sangat ekonomis yang dihuni oleh banyak orang yang ekonominya luar biasa seadanya.

Bermukim di kondominium berbagai demikian ini ditambah lagi, bangunannya terdapat area yang terbatas cemar nyata tidak aman. Keluarga Kim yang terdiri atas Kim Ki Taek, istri serta 2 buah hatinya ini, wajib bermukim berhimpitan di dalam rumah kecil ini. Mereka pengangguran yang cuma bertugas serabutan buat menghidupi diri. Secercah impian buat membenarkan hidup tiba dikala anak pria Ki- Taek, Ki- Woo( Choi Woo Sik) menemukan ajuan dari temannya( diperankan oleh Park Seo Joon) buat membimbing bimbingan eksklusif anak wanita keluarga banyak.

Ki Woo awal mulanya ragu menyambut ajuan itu, bagaimanapun beliau lumayan ketahui diri sebab ia cuma alumnus SMA yang berulang kali kandas dalam uji masuk Universitas. Tetapi kemelaratan keluarga buatnya nekad buat berupaya nasib selaku guru bimbingan. Terlebih, pendapatan yang ditawarkan pula tidak sedikit.

Hingga dengan berbekal sertifikat ilegal serta bukti diri rekaan, Ki Woo juga menghadiri rumah keluarga Park. Di rumah golongan atas ini, Ki- Woo yang berterus terang selaku Kevin diantar oleh pengasuh rumah tangga keluarga Park, bernama Moon Gwang( Lee Jeung- Eun) menemui Nyonya rumah yang menawan jelita.

Nyonya Park Yeon Kyo( Jo Yeo- Jeong) ditafsirkan selaku wanita kategori atas yang polos serta polos. Tidak susah untuk Ki Woo buat memastikan Nyonya Park kalau beliau merupakan alumnus universitas luar negara. Terlebih Ki Woo nyatanya lumayan cerdas mengutip batin muridnya, anak wanita keluarga Park bernama Da Hye( Hyun Seung Min).

Dengan bekal keyakinan penuh dari Nyonya Park serta putrinya, Ki Woo membuka kesempatan untuk adiknya, Kim Ki Jung( Park So Dekameter) buat turut bertugas di keluarga Park. Seragam dengan Ki Woo, Ki Jung pula berterus terang selaku alumnus universitas seni di luar negara. Beliau berterus terang bernama Jesica serta direkrut buat jadi guru seni anak pria keluarga Park.

Merasa menemukan angin, Keluarga Kim ini jadi kian rakus serta berupaya memasukkan semua keluarga mereka jadi pekerja di rumah Keluarga Park. Diawali dari menghilangkan supir Keluarga Park dengan meninggalkan underwear perempuan di dalam mobil. Tuan Park( Lee Sun Kyun) yang menciptakan celana dalam perempuan dalam mobilnya beranggapan sang supir mempunyai seks menyimpang serta menyudahi buat memecat supirnya. Selaku gantinya, Kim Ki Taek juga direkrut jadi supir atas saran Jesica.

Tujuan terakhir merupakan memasukkan istri Ki Taek, ialah Chung Sook( Jang Hye Hantu) selaku pengasuh rumah tangga. Ini jadi konsep yang sangat kompleks, sebab keluarga Park telah amat yakin dengan pengasuh rumah tangga mereka. Moon Gwang, sang pengasuh rumah tangga itu telah bertugas disitu apalagi semenjak keluarga Park belum membeli rumah itu. Rumah itu tadinya ialah kepunyaan seseorang arsitek banyak. Dikala arsitek itu alih, beliau mengusulkan Moon Gwang pada keluarga Park.

Lewat strategi matang yang tipu, Moon Gwang kesimpulannya tereleminasi. Semua badan keluarga Kim saat ini bertugas di rumah keluarga Park. Apalagi Ki Woo juga pacaran dengan anak awal keluarga Park, pasti saja dengan cara mengendap- endap.

Bagian kejadian film ini diawali dikala Keluarga Park berangkat berkemah buat memperingati balik tahun Da Song, anak pria mereka. Peluang ini juga digunakan oleh Keluarga Kim buat berhura- hura di rumah Keluarga Park yang kosong.

Tidak dinyana, di tengah hujan kencang, terdengar seorang menekan alarm rumah. Ia merupakan Moon Gwang. Dengan pakaian serta rambut yang kusut, mantan pengasuh rumah Keluarga Park ini memohon masuk. Beliau separuh memforsir serta kesimpulannya diizinkan masuk oleh Chung Sook.

Dikala masuk, Moon Gwang lalu membuka ruang dasar tanah, menggeser lemari bermuatan koleksi wine serta minuman serta masuk ke ruangan tersembunyi di balik lemari itu. Chung Sook yang mengikutinya pasti kaget bukan bermain. Di dalam ruang dasar tanah itu nyatanya bermukim suami Moon Gwang. Beliau sudah bermukim di situ sepanjang bertahun–tahun sebab melarikan diri dari buruan pacet bumi.

Badan keluarga Kim yang lain yang menjajaki kedua perempuan ini bisik- bisik, hingga ke ruang dasar tanah juga tidak takluk kaget. Mereka apalagi terguling ke ruang dasar tanah itu, serta membuat Moon Gwang mengetahui kalau keluarga ini sudah berkomplot membodohi Keluarga Park.

Jalur narasi ini kian asyik sebab ditengah pergulatan Keluarga Kim serta Moon Gwang, Keluarga Park melaporkan kepulangan mereka yang lebih kilat dari agenda. Pendek narasi, Keluarga Kim kesimpulannya terdesak kembali kembali ke rumahnya di apartmen basement itu dengan menerpa hujan.

Sesampainya di rumah, mereka mengalami rumah cemar mereka telah tergenang banjir. Upaya menghasilkan air dari rumah pula percuma, wong rumah mereka terdapat di basement. Kesimpulannya malam itu mereka terdesak menginap di pengungsian. Pilu amat sangat.

Sedangkan itu, di rumah Keluarga Park yang terdapat di area golongan atas lagi didesain suatu acara ladang buat memperingati balik tahun Da Song. Semua Keluarga Kim pasti saja diundang. Ki Taek serta istrinya apalagi jadi subbagian padat jadwal sebab wajib mempersiapkan seluruh keinginan acara.

Sayangnya acara itu wajib selesai mengenaskan sehabis suami Moon Gwang yang sukses pergi dari ruang dasar tanah mencampuradukkan acara. Beliau menusuk Ki Jung sampai berpulang serta memukul kepala Ki Woo dengan batu. Dalam kekalutan itu Da Song pingsan. Tuan Park yang belingsatan membentak Ki Taek supaya lekas bawa Da Song ke rumah sakit. Ki Taek yang sedang terguncang memandang putrinya terbunuh jadi hitam mata serta kesimpulannya menusuk Tuan Park sampai berpulang. Beliau juga melarikan diri.

Ending cerita ini memilukan batin, keluarga Kim tertinggal Ki Woo serta ibunya yang lalu mencari Ki Taek. Semenjak melarikan diri, Ki Taek memanglah bagaikan sirna di telan alam. Tidak terdapat satu juga yang mengenali keberadaannya.

Waah mayoritas nih spoiler- nya. Tidak apa sih, toh supaya telah ketahui jalur ceritanya, film ini senantiasa pantas buat ditonton. Ikrar buat kaku amat sangat. Aku saja hingga teriak- teriak di bioskop saking tegangnya. Banyak orang yang nonton disebelah aku pula gitu. Hahaha. Beneran puas amat sangat nontonnya.

Pantas diganjar apresiasi Palme dOr

Aku wajib akui kalau film ini merupakan film dengan alur twist terbaik sejauh era, bagi tipe aku sendiri. Apalagi hingga¾ film juga aku tidak berpikir akan melihat ending yang sedemikian muka.

Bong Joon Ho warnanya memanglah tidak main- main dikala menulis skrip film ini. Ditambah lagi, perpindahan masing- masing scenenya amat lembut. Sesaat pemirsa terbuat tersimpul, sesaat kaku, sesaat lagi meratap pilu memandang tragisnya cerita ini.

Benar, terdapat lawakan di cerita mengenaskan serta terdapat yang mengenaskan dibalik cerita lawakan. Ironi ini dihidangkan Bong Joon Ho dengan amat apik dengan menggunakan para player serta setting yang kecil. Dengan sedikitnya player penting serta setting yang terfokus pada rumah keluarga Park, pemirsa terbuat fokus pada kejadian yang mengaitkan keluarga beda golongan ini.

Baca juga : Review Army of the Dead 2021

Dari film ini pula, pemirsa terbuat mengetahui alangkah ironisnya hidup, alangkah tidak adilnya kehidupan. Satu lagi yang aku senang dari film ini merupakan kaburnya batasan antara figur protagonis serta antagonis. Parasite menyuguhkan kita tokoh- tokoh yang kemanusiaan. Dapat kejam, dapat bagus, kadangkala pula polos. Tetapi yang tentu mereka seluruh berupaya buat bertahan hidup.

Metode berbicara Parasite membuat kita memaklumi, walaupun pula tidak membetulkan, tindakan serta ketetapan yang didapat oleh badan Keluarga Kim. Juga sedemikian itu pula dengan yang dicoba Moon Gwang serta suaminya. Intinya mereka cuma mau bertahan hidup dari sistem sosial yang bengis ini. Sesederhana itu.