Review Film Chaos Walking (2021)

Review Film Chaos Walking (2021) – Film Chaos Walking dapat dikatakan jadi salah satu atraksi pemacu adrenalin. Diperankan oleh Tom Holland serta Daisy Ridley, film ini ialah menyesuaikan diri novel awal dari trilogi Chaos Walking buatan Patrick Ness

Review Film Chaos Walking (2021)

wishmeawaydoc – Seri bukunya saja memenangkan apresiasi Guardian Award, James Tiptree Jr. Award, serta Costa Childrens Book Award. Sebab itu, tidak bingung bila film ini jadi salah satu yang ditunggu tahun ini.

Mengutip kincir, Abstrak Chaos Walking menceritakan mengenai Bumi Terkini( New World) yang berlatar pada 2257. Dari Alam, menggapai planet itu menginginkan durasi 64 tahun. Kloter awal yang datang di New World membuat satu komunitas bernama Prentisstown. Istimewanya, para pria yang muncul di New World tidak dapat merahasiakan benak serta isi hatinya yang berbentuk suara. Bentuk dari benak mereka diucap dengan Noise.

Baca juga : Film Action Terbaik Bakal Rilis 2021

Todd Hewitt( Tom Holland) jadi masyarakat Prentisstown yang susah merahasiakan pikirannya. Pikirannya kian rancu kala berjumpa dengan rosokan kapal luar angkasa yang jatuh dekat di desanya. Terlebih, ia terkini awal kali berjumpa perempuan, ialah Viola( Daisy Ridley) sama tua hidupnya. Mengenang, semua perempuan masyarakat Prentisstown dibunuh dengan karena yang misterius.

Kurang lebih, berhasilkah Todd merahasiakan pikirannya serta melindungi Viola? Kamu dapat nonton film Chaos Walking di bioskop XXI mulai 8 April 2020

Peran Tom Holland

Tidak hanya asumsi yang menarik, adu akting antara Tom Holland serta Daisy Ridley jadi salah satu energi raih film. Penentuan Tom Holland oleh sutradara Doug Liman dapat dikatakan pas dengan asumsi film ini. Noise yang jadi tantangan seluruh orang, tercantum Todd, buatnya tidak bebas dari wujud Tom Holland.

Tom Holland senantiasa jadi Tom Holland semacam di MCU selaku Peter Parker ataupun di film Spies in Disguise( 2019). Selaku Todd, ia senantiasa jadi laki- laki belia yang penuh rasa mau ketahui, sedang mencari asli diri, abai, memerlukan pengakuan, tetapi pula berani serta kuat hempas.

Sesungguhnya, dipilihnya Holland di film ini bagaikan 2 bagian mata duit. Satu bagian, kedudukan Todd serta rancangan Noise, sesuai diperankan Holland yang ekspresif. Tetapi di bagian lain, kedudukannya jadi kurang ikonis sebab begitulah pribadi Holland di sebagian film populernya. Apalagi, dikala nonton trailer saat sebelum ketahui judulnya, KINCIR berpikir ini film Uncharted( 2021) sebab sekuens aksinya.

Perihal menariknya, Tom Holland tampaknya memobilisasi totalitasnya buat film Chaos Walking. Ia dimohon buat meningkatkan rambut wajah sebesar yang ia dapat buat kedudukannya. Sayangnya, dalam kurun durasi 5 minggu, yang dapat ia tumbuhkan cumalah berengos pipih yang nyaris tidak nampak bila tampak di kamera.

Setelah itu, ia luang hadapi patah hidung sehabis mukanya ditinju oleh seseorang stuntman dikala segmen perkelahian. Ia pula pingsan dikala wajib menahan nafas di dasar air. Apalagi, ia melupakan penayangan kesatu Avengers: Endgame( 2019) sebab padat jadwal melaksanakan reshoot buat Chaos Walking.

Mengenang, film ini awal mulanya dijadwalkan buat luncurkan pada 1 Maret 2019 namun diundur ke 2020, sebab reshoot megah, serta diundur kembali ke 2021. Selaku data, dari reshoot yang dicoba pada April 2019, menghasilkan bayaran 15 juta dolar( dekat Rp219 miliyar).

Dimeriahkan Nama-nama Besar Hollywood

Nah, aktingnya Tom Holland kian bercahaya kala bentrok akting dengan Daisy Ridley selaku Viola, wanita Alam yang terkini ditemuinya. Adu akting mereka membuat atmosfer film bertempo 129 menit ini terasa film- film Inggris, sebab aksen British keduanya yang pekat serta subbagian. Memanglah, keduanya memanglah lahir serta besar di Inggris.

Daisy Ridley juga serupa memukaunya. Ia menggunakan rambut palsu blonda buat cirinya. Mimik muka garangnya atas rasa ketidakpercayaan pada pria Prentisstown tersurat dari mukanya sampai akhir. Kedudukan ini menegaskan KINCIR pada wujud Rey Skywalker di Star Wars Saga yang pula dibintanginya. Selaku Viola, ia pula dibekali raga yang kokoh, kuat hempas, ahli memakai senjata, serta sayangnya tidak dapat berenang.

Tidak hanya Ridley, terdapat Mads Mikkelsen selaku walikota Prentisstown yang mempunyai rahasia atas kotanya itu. Cirinya yang intimidatif menegaskan kita pada wujud Kaecilius di Doctor Strange( 2016). Pantas kita menunggu lagi kelakuan terbarunya di film Fantastic Beasts and Where to Find Them 3( 2022) selaku Gellert Grindelwald gantikan Johnny Deep.

Setelah itu, terdapat Nick Jonas selaku Davy Prentiss, anak dari walikota Prentisstown yang memusuhi Todd, sebab si papa lebih mencintai Todd dibandingkan dirinya. Selaku Davy, Nick pula legal abai serta mau diakui, tetapi sering menempuh cara- cara yang tipu. Buat jadi Davy, Nick Jonas menghabiskan 7 bulan buat melengkapi aksen Southern- nya buat kedudukan itu.

Terdapat pula Cynthia Erivo, bintang film asal London yang bisa 2 pencalonan Oscar 2020 melalui Harriet( 2019). Erivo di Chaos Walking berfungsi selaku Hildy, perempuan kokoh yang menginspirasi, tetapi cinta cuma sedikit lama.

Dimeriahkan pula oleh Demián Bichir, bintang film pencalonan Oscar 2011 yang berfungsi selaku Ben Hewitt, papa dari Todd. Walaupun ikatan keduanya bukan sempurna selaku papa serta anak, dedikasi cirinya lumayan berikan bahan iba dalam film ini.

Fiksi Ilmiah dan Adventure yang Minim Romansa

Untuk yang berambisi terdapat romansa antara Todd serta Viola, kelihatannya wajib merendahkan ekspektasi, deh. Keduanya memanglah sering satu layar dalam banyak lama. Tetapi, Doug Liman memanglah tidak terburu- buru memasukkan faktor romansa anak muda dalam film ini.

Walaupun sedemikian itu, terdapat perihal aneh. Noise kepunyaan Todd yang luang membuktikan segmen kecupan dengan Viola, nampak kurang masuk ide. Todd belum sempat memandang seseorang perempuan, tidak terdapat film ataupun novel yang berikan ilustrasi pertanyaan kecupan sama tua hidupnya di bumi itu. Kemudian, gimana Todd dapat ketahui mengenai berciuman? Betul, bisa jadi segmen itu dimaksudkan selaku bahan romansa, tetapi justru aneh.

Premis Menarik yang Sia-sia

Membaca abstrak film Chaos Walking serta nonton trailernya, udah buat penasaran hal jalur ceritanya. Gimana tidak, asumsi hal bumi distopia di mana para pria bisa mengikuti benak satu serupa lain jadi perihal yang misterius serta menarik buat diselami.

Sayangnya, film ini cuma fokus pada kedua kepribadian penting, serta tidak lebih dari semata- mata bertahan hidup. Terlebih pada Todd Hewitt yang berupaya mencegah si wanita yang terkini ditemuinya itu. Sementara itu, banyak rahasia yang dapat dikisahkan, semacam Spackle ataupun hal stereotip kalau pria tidak bisa meratap, serta serupanya.

Segmen kelakuan yang diperlihatkan pula kurang membekas. Dapat jadi, film Chaos Walking ini cuma selaku prefiks dari sekuel- sekuel yang hendak didatangkan Doug Liman dengan trilogi roman itu. Bila betul, pantas ditunggu balasan atas bermacam rahasia dalam Bumi Terkini, semacam alibi masyarakat Alam tiba, asal- usul komunitas Prentisstown serta Spackle, ketertarikan antara Todd serta Viola, serta sedang banyak lagi.

Baca juga : Sipnosis Film Seaspiracy

Tetapi, bila konsep itu tidak terdapat, Chaos Walking yang berdiri sendiri kelihatannya hendak bernasib semacam In the Heart of the Sea( 2015) ataupun The Lost City of Z( 2016), ialah selaku film Tom Holland yang terabaikan. Tetapi, kira- kira serba salah pula bila Chaos Walking terdapat sekuelnya, mengenang film menyesuaikan diri roman dengan kerangka bumi distopia telah bukan trennya lagi.

Dengan cara garis besar, film Chaos Walking dapat melegakan penggemar Tom Holland, peminat menyesuaikan diri roman young adult, serta penyuka kisah- kisah distopia. Visual serta scoring- nya nyaris tidak terdapat kekurangan, sebab sukses hadirkan ketegangan serta rahasia hal bumi lain.